Rabu, 17 Juni 2020

DARSIH

Darsih
Nama seorang gadis di dusun purwodadi di kaki gunung merbabu
Tinggi, cantik usia belasan setingkat sma kelas 1, berkulit putih kusam.
Pintar mengaji dan menari
Memiliki satu keponakan masih bayi kisaran 3 bulan dan kakak perempuan cantik bernama “rosa”.

Tak banyak di dusun itu yg memiliki televisi 
Salah satunya di rumahnya, sekedar berkunjung malam melihat keponakan dan berbicara dengan sang bapak,
Selalu sepulang dari rumahnya ada separuh bungkus rokok dibekali oleh sang bapak, entah apa nama merknya,aku lupa,
Berawal dari rokok, entah kenapa setiap pertemuan pengajian, kosidahan dan acara tari menari, hati ini bergetar seakan tertusuk oleh tatapan matanya..

Inilah kehidupan yang selalu aku dambakan, gadis sederhana, desa dengan aroma alaminya
Sayang aku pengecut, lagi dan lagi demi wanita yg teramat sayang kepadaku, ku sembunyikan perasaan ku
Tiga bulan pun berlalu tak terasa, ada cinta di binar matanya saat perpisahan kita diakhiri dengan sebaris puisi.

“Aku ingin ke kota”
Mungkin bersamamu atau lainya”

Ku menangis harus meninggalkan semua kenangan indah ini...
Aku... menyesal tidak ada kesempatan untuk pergi ke dusun itu lagi
Disana ada anak anak yang suka kepadaku, ada alam dan bermacam aromanya yang aku suka, dan tentunya ada darsih.

Maafkan aku yg pengecut ini
Smoga kita bisa bertemu entah dimana, kuyakin ku cinta dia, begitu pula sebaliknya.
Ku akan bawa kenangan ini sampai tua, dan sang pengecut ini akan terus mengorbankan kesenangannya demi orang yang mencintainya, sampai detik ini...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lost Translation

Malam tadi, aku teringat cerita masa lalu nan indah nian buat di kenang, huhuhu.... teringat sekitar 8 tahun yang lalu, ku dipertemukan d...