sudah setahun bertemu, sudah 6 bulan bersama
pagi pergi berpisah, malam pun kadang berjumpa..
meski jarak hanya terpisah 5 menit cukup malam mingguan kita bertemu
cinta mereka benar benar terjaga..dari sang hawa dan nafsu sialan
saat yang lainnya tidur..sang malam itu malah menjadi sahabatnya
bersama teman malamnya dia berjalan di tengah malam
mencari kesibukan ..tidur di tengah jalan, minum dan makan sembarangan
tapi kedamaian benar benar ada disana
dan sesekali di lewati rumah cinta itu.
malam ini pasti sedang terpejam...mawar merah diselipkan di jendela kamarnya.
mungkin orang aneh melihatnya, tapi mereka menikmati keanehan itu
apa yang orang bilang? telinga mereka tetap tertutup rapat
hari itu telah tiba
saatnya lepaskan semua kerinduan
perjalan panjang dilewati ..sampai ketempat tujuan bersama, masih tanpa ada aksi.apalagi reaksi
hanya berpegang tangan..
dimana aksi seperti di tv.?.ada ciuman dan pegangan terlarang..adakah kerinduan pada mereka?
tak tahu apa belum mencari tahu
malam menjelang, merekapun pulang.
gadis itu mulai mengaduh..meminta seperti yang lainnya juga
amarahpun datang sepertinya keinginan itu sudah sampai ke ubun ubun
masih saja sang pacar terdiam..dia tak tahu atau dia tidak mau tahu..
masih di pinggir jalan itu..menunggu angkot dengan penuh harapan
"dia bener bener tidak tahu? bodoh, tidak mau atau takut dosa.?aku tak peduli"
dan hijet merah itupun datang..sahabat baik sang pacar ikut mengantar pulang
tanpa ampun sang gadis akhirnya lepaskan dendam..
tak ada malu atau cinta yang terlalu dalam..
duduk di belakang mobil sang teman, mereka terus melayang..gapai semua keinginan
lupakan sejenak tentang khotbah sang imam
mulai merajut dosa dengan sang pacar....
hari itu tak pernah dilupakan...menjadi awal sebuah perubahan...
menuju cinta yang nakal dua anak muda berpacaran di era Tahun Sembilan puluhan.
what the hell im doing here...i dont belong here
(creep by radiohead)
Sabtu, 18 Juni 2011
Selasa, 14 Juni 2011
tiga hari di merbabu
Pagi menjelang siang aku mampir ke rumahmu.."gw berangkat dulu ya"...tak lupa ku kecup jidadnya, aku pun bergegas pergi..Di bilangan Cinere kita berkumpul, ada Jepri, ada Tatang dan Ada Beruk kita berempat berencana pergi mendaki Gunung Merbabu, di Boyolali, Jawa Tengah.
Siang itu kita sampai di Stasion Senen, bersiap untuk membeli tiket, namun tiba tiba.."di depan Stasion itu ada beberapa orang yang kukenal datang berkunjung, mungkin ingin mengucapkan "Selamat Tinggal'..namun diantara mereka ada sosok Gadis yang aku kenal, mengenakan celana Gunung, Baju oblong dan Tas Gunung berukuran besar. dan dia berkata "Gw ikut yaa...he he gw kabur dari Rumah cuma pengen ikut elo ", aku terdiam.lalu salah satu teman ku berucap "kita nga mungkin naek kereta penuh banget..kita naek bis aja dari Cililitan...dan kita pun berlima bergegas menuju kesana.
Sesampainya di Terminal itu kita mencari Bis Jurusan "Jakarta - Semarang lewat Boyolali" dan kita pun naik berangkat menuju Semarang. Sore hari yang cerah mengantarkan kita berlima menuju ke sana. Aku dan dia dibangku belakang dekat pintu , yang lainnya di belangkanku...Diperjalan itu kita berlima nampak riang gembira, dan saat bis mulai memasuki wilayah Jawa tengah..aku dan kamu pun tertidur dalam dekapan Dosa, tak tau mau kemana, kita terus terpejam dalam gelapnya Bis.
Hampir Tengah malam sekitar pukul 2..kita sampai di Boyolali, lantas kita menuju Unggaran tempat dimana sang Ayah dari Teman perempuan ku berada. kita ke Komplek Unggaran ya.." begitu katanya..Sesampainya disana kita bertemu sang Ayah itu..kita di jamu dengan Dua Botol Vodka untuk menghangatkan suasana..kau dan aku malam itu terpisah oleh dinding kamar..Dan pagi datang kita bersiap berangkat menuju Merbabu..diantar Mobil Carry Hitam milik sang ayah..kurang lebih satu jam perjalanan kita tiba di kaki Gunung Merbabu..ucap pamit dan mohon doa restu kita ucapkan kepada sang Ayah, dan tak lupa berucap.."makasih ya om.
Menjelang sore kita mulai mendaki gunung, kabut tebal mulai menyelimuti.. desa terakhir pun kita hampiri, sesaat kita terdiam..Sang Leader Jepri berusaha mencari Rumah sang Juru kunci..Rumah itu tepat di depan kita, disambut gadis kecil berambut gimbal berpipi merah..kita hampiri Rumah itu dan beristirahat sejenak..
Malam hari tiba, setelah semua selesai Sholat Magrib kita bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tak lupa kita berdoa bersama mohon lindunganNya..semoga selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke Jakarta..dan perjalananpun dimulai...gelap terus temani kita disini, perlahan kita susuri jalan menajak itu..Tatang mulai menghibur kita dengan tape recorder yang dia bawa,, coba buyarkan kesunyian malam ini...
Hampir dua jam kita lewati jalan ini, ada pertanyaan dalam hati kita.."Kenapa jalannya jadi menanjak banget ya?"..kita kan masih di bawah..aku pun bertanya kepada sang Leader karena sebelumnya dia pernah kesini, lewati jalan ini..."Kita teruskan saja...begitu ucapnya, dan Kita pun melewati mata air itu, ditengah dinginnya malam kita berhenti sejenak dan menambah bekalan air kita masing masing, perjalanan kita teruskan..Namun tetap saja jalan menanjak dan tebing menjulang yang kita lewati dan tiba tiba...Beruk teriak,.."kita ketemu Tebing hitam dan jalan buntu"..semua terdiam tak ada suara hanya suara suara malam yang ada..
Saatnya kita istirahat..besok pagi kita teruskan begitu sang leader berucap..ditengah hutan belantara kita terdiam bersama..adakah kita salah jalan? terus pikiran itu datang menghampiri, dan gadis itu pun mulai menangis..dia pegang erat tanganku.. kita semua hanya bisa menunggu dalam kedinginan yang sangat dingin di tengah hutan.."besok pasti ketemu jalur yang benernya tenang saja " itu ucapku berbisik di telinganya..dan kita pun tertidur sekali lagi dalam dekapan dosa.
Hari pertama di merbabu berlalu, pagi datang, sepertinya tidak ada yang tertidur, bingung, bimbang, takut dan lainnya terus datang menghampiri kita..Tatang dengan jenaka mencoba menghibur kita, dan perjalanan pun kita lanjutkan...hampir dua jam kita hanya berputar putar di tempat ini tidak ada jalur atau tanah setapak yang kita temui, kita semua mulai kehabisan bekal,...dan siang itu seorang Tua Renta terlihat diantara rimbunnya ilalang disekitar kita...Sepertinya dia tau kita tersesat, jari tangannya terus menujukan arah kedepan dan diapun berkata.."terus saja berjalan sampai pohon besar itu, nanti ketemu mata air dan jalur ke pucak Merbabu...Allhamdullilah kita semua berucap..ku yakin orang tua itu Malaikat penolong yang memberitahu kalo kita semua belum saatnya untuk mati..
Seperti kata orang tua itu kita mencoba menyusuri jalan ini dan menuju pohon besar seperti yang dia bilang, dan ternyata benar di bawah pohon besar itu kita menemukan mata air yang tadi malam kita temui..kita isi lagi bekal kita dan berjalan kembali seperti kita datang, "benar banget kita salah jalur ini ada anak panah yang menunjukan arah kanan bukan kiri"begitu sahut sang leader, "sorry banget gw udah lama nga kesini jadi gw rada lupa jalurnya.".begitu ucapnya lagi..dan tak terasa malam pun menjelang, jalur baru terus kita daki, sang gadis masih saja setia berjalan di belakangku...tengah malam kita beristirahat sejenak..cukup lama kita mendaki, saatnya istirahat dan bakar parafin, bikin indomie, bikin kopi, menghisap rokok merk Tjap Jeruk dan lainnya..kita pun berada di tengah belantara hutan sama seperti kemarin malam bedanya jalur yang kita lewati saat ini sudah benar.
Hari kedua di merbabu kita lewati, ditemani sinar matahari pagi, mari kita teruskan perjalan ini, begitu indah pemadangan yang kita lewati, kabut pagi berkejaran mengikuti perjalan ini, sang gadispun mulai bertingkah..dia sisipkan bunga liar di kupingnya..merah pipinya merona...cantik sekali, atau karena tidak ada perempuan lain disini?..pria pria ini nampak terhibur dengan sikap riang gembira sang gadis, dan siangpun menjelang..kita hampir sampe puncak, tinggal satu bukit lagi...dan akupun terkesima melihat pemandangan ini
saat bukit ini kita lalui terlihat puncak itu di atas dekat sebuah tower...nampak besar sekali puncak itu, seperti seekor naga raksasa sedang tertidur puncak itu kulihat..kita terdiam karena kini kita berada di daaerah dimana tidak ada lagi tanaman hanya bebatuan..orang disini bilang ini Pastan atau Pasar Setan...ya kita terdiam disini, bercanda ria..menjelang sore kita bersiap berangkat menuju puncak..
Angin kencang temani kita disini..diantara bebatuan besar kita berlindung, sesekali kita terus mendaki mencapai puncak..dan sebelum sampai puncak dari sini kita liat Sunset..merah merona begitu indah pemandangan ini. dan gadis itu pun kuhampiri dan ku kecup lagi jidadnya..ucap syukur kita berada disini sepertinya kecil sekali kita disini,tidak berarti dibandingkan dengan Maha karya Ciptaaan sang Kuasa..dan gelap mulai menutupi pemandangan dan saat ku mulai mendaki lagi, tiba tiba sang gadis berteriak..."ngapain lo pada ada disini...gw ada dimana?? gw mau pulanggg " begitu kita mendengar suaranya merinding bulu kudukku,.. dengan mata melotot satu satu kita dilihat olehnya, aku coba menenangkannya tapi tidak berhasil..suasana cukup panik saat itu , dan sang gadis pun mulai berontak..menjerit tak karuan,,"we are in the midle of no where" kanan kiri kita jurang, gimana ceritanya kalo sampai dia jatuh...itu pikirku saat itu, sang leader berucap."Dia kesurupan, ada yang bisa baca ayat kursi? kita berempat coba memegang dan menggotong sang gadis, menuruni bukit itu, angin kencang terus menghebus, dingin dan gelap dengan setia menemani kita disini..
Allhamdullilah kita sampai Pastan, tempat dimana tadi kita tadi beristirahat sejenak, sang gadis terdiam dan tertidur mungkin terlalu cape dia menahan amarah ini.. kita coba selimuti badannya dengan ponco..kita baringkan dan sesakali kita pun berdoa mengucapkan apa saja yang kita tau..saat itu airpun tak tersedia..bekal kita hanya tinggal indomie..tapi tidak ada air..tidak jauh dari kita ada segerombolan anak muda baru datang di pastan..kita butuh air disini, ada perasaan takut diantara kita seandainya kita minta lansung ke mereka, disini ada wanita cantik tergeletak tak berdaya..aku mulai berpikir...entah setan dari mana, aku coba hampiri mereka diam diam layaknya seorang maling, kulihat ada termos dibelakang mereka ku ambil sedikit airnya.. dan akupun bergegas meninggalkan mereka..'cukup satu gelas untuk sang gadis itu..itu ucapku.dan
Sang gadis terbangun sesaat, kita berikan setetes air hasil curian itu. lalu dia pun tertidur lagi..kita kembali dalam situasi kacau balau sama percis seperti saat pertama kita datang dan tersesat, dan ...pagi pun menjelang.hampiri kita disini.
Hari ketiga di merbabu kita lewati dengan diam, sambil menunggu sang gadis bangun kita bersiap untuk turun gunung, nampaknya kita gagal mencapai puncak saat ini.. dan saat sang gadis terbangun kita semua terdiam..."elo semua ngapain pada liatin gw semuanya"" ..emang ada apa semalem? begitu ucapnya, kita semua berpikir sang gadis sudah kembali normal, mari kita pulang...kita berlima menurunin jalan itu, tanpa air sedikitpun, terselip ide dari sang leader untuk menggambil air embun untuk kita minum caranya? pakai handuk kecil putih, kita tempelkan di dedaunan lalu kita peras airnya...ha ha ha...kita tertawa riang..ada sedikit cerita mysteri disini tapi biarlah nanti saja kita bercerita, sekarang saat nya pulang...
Sesampainya di bawah di dekat warung remang remang, sang gadis mulai bercerita.. "ada yang ngikutin gw dari belakang, setiap gw liat kebelakang dia pasti ngumpet dibalik pohon" begitu ucapnya, kita berempat hanya bisa terdiam, mungkinkah dari awal pendakian inilah penyebab dari segalanya? tidak ada yang tahu itu...dan tak lama kemudian sang ayah datang..kita dijemput dan di bawa pulang ke Komplek ungaran lagi..esok hari kita dianter ke Stasion Tugu Yogyakarta, ,masih dengan mobil carry hitam itu kita diantar.;
Sesampainya di Yogyakarta kita berlima, anak muda yang sedang merayakan hari kelulusan SMA, berjalan mengitari Malioboro, "tiket sudah dipesan kita jalan jalan dulu ya"..itu ucap sang ayah..setelah itu Kereta Api Gaya baru malem membawa kita menuju Stasion Senen..Ada rasa yang tak mungkin kita lupakan, disana ada Malaikat penolong, disana ada yang kesurupan, disana ada maling disana kita benar benar berpetualang di tengah megahnya Gunung Merbabu..
Sesampainya di Jakarta kita pun berpisah, aku dan gadis itu satu jurusan ..Senen - Lebak Bulus - Gandul, di Angkot 105 aku berucap.."haruskah kita pulang bareng bareng? nanti orang tau kita pergi bareng..", biarin aja...kita pulang bareng" ngapain juga dipikirin kata orang " begitu ucap sang gadis...di gang itu kita turun, ku antar kau pulang, aku pun pulang, sesampainya dirumah..ayahku tercinta nampak berang menyambut kedatanganku dan tiba tiba.."Plak..Plak aku pun ditmpar olehnya.."katanya pergi ke Cibodas, eh malam pergi ke Merbabu bawa bawa anak orang..muka bapak mau ditaro dimana ?" aku hanya terdiam, ibuku sayang datang menolongku.."sudah ah, sudah Syukur si AA sampe dengan selamat begitu ucapnya menenangkan ku disini.
Dan akupun kembali disini, di tempat ini lagi, lagi sebuah cerita kita buat, antara kau dan aku, entah apa yang ibu ibu bicarakan di Warung Teteh Enuy tentang kita berdua..aku tak perduli..
kita masih muda, kita jalani semuanya selagi kita bisa, dengan Tangis dan Tawa, dengan Cinta dan Kasih sayang, dengan Tulus dan Setia.
Ini hanyalah sebuah cerita fiktif belaka...smoga ada kebaikan yang bisa kita ambil dari cerita ini...Amien
And when the world was through,
Then one by one the stars would all go out,
Then you and I would simply fly away
( If by bread )
Senin, 13 Juni 2011
salak 1992
Di tempat ini kita pernah bertemu, tanpa ucapan kata, hanya melihat dan lirikan mata
Malam tadi sebenarnya kau sangat ku rindu, sampai si Meggadon datang menggagu
Ku dengar tadi malam orang berlari ke arahku..adakah dirimu itu, aku tak tahu
Pagi menjelang masih saja kau tertidur pulas, wahai sahabat tuaku, ku habiskan waktuku bersamamu, disini di pinggiran Gunung itu, apakah kau sadar hampir mati aku menjagamu, seperti biasa kaupun tersenyum padaku..
Tak taukah kau tadi malam aku sedang memikirkan sang pujaan hati, hai kenapa diem saja..jawab dong, tak taukah kau tadi malam aku hampir tak berhenti berdoa kepadaNya agar di pertemukan disini dengan pujaan hati?, dan tetap saja kau tertidur kawan..
Ya Siang itu kudengar suara yang ku kenal.. kau datang menghampiriku..tanpa ampun matamu melotot padaku...Adakah rindu ini menjadi dendam? kemana saja engkau tadi malam, hai pemuda kurus berambut gondrong?....Tak tau kah dirimu semalam ku rindu...Hai Tak taukah kau aku ini pujaan hatimu....berucap terus sang pujaan hati..terus berjalan bersama mereka, tetap meninggalkan aku dan sahabat tuaku..
Ternyata Salak tidak sebesar yang kita kira bukan?
Kita pernah bertemu disana meski ada seribu jalan menuju Salak, tapi kita sempat bertemu Teman.......
(Dedicated to my best Friend dayax n udin)
Malam tadi sebenarnya kau sangat ku rindu, sampai si Meggadon datang menggagu
Ku dengar tadi malam orang berlari ke arahku..adakah dirimu itu, aku tak tahu
Pagi menjelang masih saja kau tertidur pulas, wahai sahabat tuaku, ku habiskan waktuku bersamamu, disini di pinggiran Gunung itu, apakah kau sadar hampir mati aku menjagamu, seperti biasa kaupun tersenyum padaku..
Tak taukah kau tadi malam aku sedang memikirkan sang pujaan hati, hai kenapa diem saja..jawab dong, tak taukah kau tadi malam aku hampir tak berhenti berdoa kepadaNya agar di pertemukan disini dengan pujaan hati?, dan tetap saja kau tertidur kawan..
Ya Siang itu kudengar suara yang ku kenal.. kau datang menghampiriku..tanpa ampun matamu melotot padaku...Adakah rindu ini menjadi dendam? kemana saja engkau tadi malam, hai pemuda kurus berambut gondrong?....Tak tau kah dirimu semalam ku rindu...Hai Tak taukah kau aku ini pujaan hatimu....berucap terus sang pujaan hati..terus berjalan bersama mereka, tetap meninggalkan aku dan sahabat tuaku..
Ternyata Salak tidak sebesar yang kita kira bukan?
Kita pernah bertemu disana meski ada seribu jalan menuju Salak, tapi kita sempat bertemu Teman.......
(Dedicated to my best Friend dayax n udin)
komplek baru
Sabtu malam di komplek itu, tidak ada yang istimewa , selesai sholat isya pemuda itu pergi menuju rumah seorang sahabat, dengan sepeda tua milik bapaknya, Rumah mereka hanya terpisah oleh satu portal saja, dimana pemuda itu tinggal di komplek lama sedangkan sahabatnya tinggal di komplek baru...lalu sesampainya di rumah sahabatnya, pemuda itupun memanggil namanya, lantas sahabat itu keluar dengan wajah cantik nan rupawan, sosok biasa seorang teman sekolah smp di wilayah jakarta selatan yang dulu tomboy, kini sudah berubah menjadi seorang gadis cantik, putih mewangi..
Dengan rambut sedikit berantakan kaos oblong berwarna kuning dan celana pendek, sang gadis menyapanya dan berkata "Mau ngapain lo? tumben maen kemari, nga jaga warung ?" pemuda itu hanya tersenyum dan berkata.. "nga, ada ade gw nemenin nyokap jaga warung ucapnya, kemudian...
Merekapun memulai pembicaraan ini, membicarakan apa saja, tentang apa saja, terserah saja, saat menunjukan pukul 21, seorang teman lama menghampiri, dia bernama Okto, diapun bergabung dengan mereka berdua, bicara apa saja, terserah mereka saja ..tak lama kemudian sang Oktopun pergi meninggalkan mereka berdua dan tak terasa waktu menunjukkan pukul 23 kurang sedikit, saat itu di salah satu tv swasta sedang ada acara Talk show yang cukup populer pada zamannya, seorang pria gemuk mantan seorang penyiar radio di luar negeri terdengar suaranya temani mereka berdua disini, tak lama kemudian sosok tubuh tinggi besar, putih berwajah lumayan ganteng keluar dari pintu samping rumah gadis itu, tanpa kata diapun mengunci pintu rumah itu dan pergi begitu saja melewati mereka berdua , Pemuda itu mencoba menyapanya..."Malam Doy mo kemana nih?" tanpa melihatnya diapun pergi berlalu.. ya itulah Aa dodi atau Odoy nama kerennya kakak laki laki satu satunya sahabat pemuda itu.
Kini jam menunjukan pukul 23.30.. mereka masih diluar berdua, dan si ganteng itupun datang lagi,melewati mereka berdua lagi tanpa ragu dia masuk dan membanting pintu.."Brug "pintu samping itu dibanting, mereka berdua hanya terdiam, lalu pemuda itupun berkata, " gw balik ya kayanya abang lo marah tuh" kayanya gw kelamaan nih maen ke rumah elo " dengan lemah sang gadis itu pun berkata, iya deh....baru lima langkah pemuda itu meninggalkan rumah itu, ada suara lembut di belakangnya,"gw kayanya di konciin ma abang gw" pemuda itupun kembali dan berkata.." apaan ? di konci in abang lo? lalu dengan sedikit was was pemuda itu mencoba mengetok pintu samping, hampir 5 menit pintu itu tak kunjung di buka..mereka pun hanya pasrah diam tak berdaya di depan rumah .
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 1 malam lebih sedikit, pemuda itu gelisah, gadis itupun sama, lalu pemuda itu berucap lagi " gw pulang dulu ya bentar gw balik lagi.." kemudian dengan sepeda tua milik bapaknya dikayuh sekuat tenaga sampai ke rumahnya... “Allhamdullilah pintu rumah itu masih terbuka. Pemuda itu melihat ayahnya bersama teman temannya masih bermain kartu remi..
Pemuda itupun bergegas masuk ke kamarnya di lantai 2 dilihat adiknya sudah tidur pulas di kasur bawah, pemuda itu di kasur atas terdiam, “gw harus ngapain yaaaa??" nampak bingung pikirnya,.lalu terdengarr suara dari bawah teman teman ayahnya pergi meninggalkan rumah itu dan sang Ayah pun mulai mengunci pintu dora (pintu besi) dan pintu rumah, lampu ruang tamu sudah dimatikan, tv sudah dimatikan, sang ayah pun masuk ke kamarnya... lagi lagi pemuda itu terdiam, teringat sosok cantik diluar rumah memakai celana pendek kaos oblong menunggunya disana, tanpa pikir panjang pemuda itu ambil jaket sekolah dengan label "34 berwarna perak dan hitam, dipakainya dan pemuda itupun keluar lewar pintu kamar, lalu dikunci dari luar dan mulai melewati atap garasi mobil tua bapaknya, dia berjalan perlahan dan berharap tidak ada si Garnis sang hansip komplek lama, dan pemuda itu turun melewati pintu besi tetangnya “Allhamdullilah selamat” pemuda itu berucap dan berjalan perlahan meninggalkan rumahnya kemudian pemuda pun mulai berlari menuju komplek baru tempat gadis cantik itu menunggunya...
Sesampainya di depan rumah, sambil terengah engah nafasnya, pemuda itu melihat sosok Gadis cantik itu, terdiam tak berdaya di tengah dinginnya malam di Komplek baru, lalu.." nih pake jaket gw tapi jangan di pake di badan elo, ini untuk nutupin paha elo yang putih “ gw kan cowok normal".. itu ucapnya, dia pun tersenyum manis kepada pemuda itu, malam itu mereka berdua terdiam, tak ada kata yang ingin dikeluarkan hanya terdiam..sesakali sang Gadis berkata.."Maafin gw ya. maafin abang gw ya..dia sebenarnya abang yang baik dan bertanggung jawab mungkin karena nyokap dan saudara gw pada ke Bogor makannya dia jadi kaya gini..mungkin salah gw juga sih kelamaan ngobrol ma elo dan si okto "...itu ucapnya menjelaskan kepada pemuda itu..
Sekitar jam 3 kurang sedikit segerombolan anak malam komplek baru menghampir mereka berdua dan berkata "lo ngapain disini berduaan udah malem juga lo pacaran ya?" ucap salah satu dari mereka dia bernama Chungo atau andri nama aslinya.. lalu dengan nada terbata bata pemuda itupun menjelasakan kondisinya...dan salah satu dari mereka mulai mencoba menggedor pintu rumah itu dan berkata "Doy...Odoy adik elo diluar nih berduaan" lalu dari dalam rumah terdengar suara "Gw nga punya adik perempuan udah biarin aja".....dan sesaat mereka semua terdiam..pemuda itu pun ditarik keluar rumah oleh mereka satu diantaranya ada yang coba memukulnya dan berkata ..."lo ngapain disini..?” lo kan anak komplek lama ngapain maen di daerah Komplek Baru...lagi lagi pemuda itu hanya terdiam pasrah, terdiam tak berdaya terbayang teman teman baiknya di komplek lama, A dedi, Budhenk dan Opik, seadainya mereka ada disini pasti aman..begitu ucapnya dalam hati, kemudian .."ok lo kita tinggalin, tapi kalo lo macem macem ma adiknya odoy..mampus lo” begitu ucap satu diantara mereka. lagi lagi pemuda itu hanya diam pasrah.
Pemuda itupun kembali ke rumah itu dan sang Gadis cantik sahabatnya itu berkata.."elo nga diapa apain? elo nga digebukin kan?..sorry ya lo jadi repot gara gara gw"..terdengar nada cemas keluar dari mulut gadis itu, dan pemuda itu berkata..”santai aja lo kan Temen baik gw nga mungkin lo gw tinggal sendirian disini”.. dan setelah anak anak komplek baru pergi kini gantian dua orang Hansip komplek baru datang menghampiri. Pemuda itu mencoba menjelaskan lagi, sesaat mereka pun pergi, sang Gadis perlahan mulai mengantuk dan kepalanya di sandarkan di pundak pemuda itu, air matanya mulai bercucuran menangis, entah apa yang ditangisnya ?.., pemuda itu hanya bisa terdiam tak berdaya..sesekali diapun menutupi paha putih sang gadis dengan jaket itu dan mereka pun terdiam sampai azan Subuh memanggil...
"Gw balik dulu ya tungguin sebentar ntar gw balik lagi' begitu ucap sang pemuda dan gadis itu hanya bisa terdiam dan menganggukan kepalanya..Pemuda berlari meninggalkan sang gadis, sama seperti saat pemuda itu pergi dari rumahnya, datang melewati pagar besi itu, lewati atap itu dan masuk ke kamarnya lagi perlahan, terlihat adik kecilnya masih tertidur, dibawah terdengar suara sang ibu mulai mengerjakan aktifitasnya,,,pemuda itu pun turun ke bawah untuk sholat subuh, "A jangan lupa sholat subuh ya" begitu ucap sang ibu selalu begitu, terus mengingatkan anaknya untuk sholat...lalu pemuda itu pun menjawab...'Iya bu ini juga mo sholat terus Aa mo lari pagi", secepat kilat pemuda itu mulai bergegas pergi meninggalkan rumahnya sepeda tua itu ditinggalkan olehnya...kembali menemui sang gadis, "maaf ya rada telat bikin alibi dulu ma orang rumah...nih gw bawaiin coklat buat elo” dijawab dengan senyum manis dari sang gadis.
Kembali mereka pun terdiam di pagi itu...Lalu sang Gadis berucap.."Makasih ya .. lo udah ada buat gw hari ini" Matahari pagi pun tersenyum melihat mereka berdua...dan sinarnya menemani mereka disana, sesaat gadis itupun mengajak pergi meninggalkan Rumah itu.."mo kemana kita ?" ucap sang pemuda, kita “ ke Sungai aja, males banget disini terus..sambil cemberut sang gadis menarik tanggan pemuda itu dan pergi meninggalkan rumah, dan waktu pun berlalu, di depan Sungai berukuran cukup lumayan besarnya dihiasi air yang berwarna coklat mereka berjanji...Till Death Do us part di depan sungai itu" pemuda itu hanya tersenyum dan berfikir...ada setan apa ya? ucapnya tapi biarlah terasa indah ucapan itu meski mereka hanya berteman, tetap terasa indah...lalu..
Merekapun kembali ke rumah sang gadis...waktu Dzuhur tiba pemuda itu pun pulang ke rumahnya lagi... sama seperti waktu tadi malam, sama seperti tadi subuh pemuda itu berjanji dia pasti akan kembali menemui sang gadis..sesampainya di rumah, pemuda itu kembali berbohong, lagi lagi kepada ibunya dan berkata..”A mo langsung pergi lagi bu..ada acara disekolah “ begitu ucapnya, setelah itu, iapun kembali ke rumah Sang Gadis, masih sama seperti tadi malam, tadi subuh masih terdiam pasrah menunggu dengan setia..saat pemuda itu tiba ke rumah sang gadis terlihat wajahnya berseri seri dan dia berucap lagi,,,,"Makasih ya.
Waktu berlalu, tak banyak kata mereka berucap hanya menunggu apa yang ditunggu? Tak ada yang tahu lalu azan Ashar datang tak permisi, dari dalam rumah keluar sosok Sang Odoy berpakaain lengkap bersiap untuk bermain Volley tidak jauh dari Rumah itu,,, Seperti Hantu mereka berdua Tidak terlihat olehnya dia pun pergi meninggalkan mereka berdua..Waktu menunjukan Pukul 17. kurang sedetik,, terdengar suara langkah orang datang menghampiri Rumah sang gadis, ternyata Ibu, kakak perempuan dan Adik sang gadis datang dan Sang Ibu pun berkata.."Kunaon di laluar ieu teh kamana Si Odoy" itu kata terakhir yang teringat oleh pemuda itu kemudian diapun pamit dan meninggalkan rumah Itu .....
Hampir Seminggu tak terdengar khabar dari sang gadis cantik itu...mungkinkah pemuda itu sudah dilupakan olehnya..atau mungkin hubungan mereka memang tidak pernah ada.. Hubungan apa? Pemuda itupun tak tahu, dia hanya seorang pemuda biasa saja, yang hanya tau sahabat adalah segalanya buatnya, tak terpikir olehnya tentang cinta atau kasih sayang, hanya perasaan iklas yang ada..dan waktupun berlalu..akankan cerita ini akan terus berlanjut? atau cukup sampai disini, meninggalkan sebuah cerita tentang persahabatan, tentang penantian dan tentang kepercayaan, semoga cerita ini dapat bermanfaat untuk kita semua..
(this stories dedicated to my best friend ever)
And you've been so busy lately
That you haven't found the time
To open up your mind
And watch the world spinning
Gently out of time
(out of time by blur)
To open up your mind
And watch the world spinning
Gently out of time
(out of time by blur)
Langganan:
Postingan (Atom)
Lost Translation
Malam tadi, aku teringat cerita masa lalu nan indah nian buat di kenang, huhuhu.... teringat sekitar 8 tahun yang lalu, ku dipertemukan d...

-
Pagi menjelang siang aku mampir ke rumahmu.."gw berangkat dulu ya"...tak lupa ku kecup jidadnya, aku pun bergegas pergi..Di bilan...
-
tidur berdua Satu kasur dua bantal satu guling Tidak ada jarak antara kita Semalamam kita hanya berpelukan Mungkin kita bermimpi h...